Terinspirasi dari 2 komunitas yang sedang memperingati hari jadi atau ulang tahun yang sama-sama dirayakan bulan Februari, artikel ini kami tulis. Melihat suasana mereka yang penuh suka cita dan ramai, dunia blogging masih baik-baik saja tahun 2024. Instagram beberapa hari terakhir ini, saat halaman ini kami terbitkan , sangat menarik perhatian kami. Adalah Gandjel Rel dan BloggerCrony yang menciptakan suasananya dengan berbagai momen bahagia. Jika komunitas blogger perempuan Semarang, Gandjel Rel , diperingati dengan acara sederhana, maka BloggerCrony dilakukan dengan menggandeng sebuah brand. Keduanya kompak memanfaatkan momentum ulang tahun komunitas untuk terus mempererat para pemilik blog yang sekarang ini semakin sibuk dengan branding baru mereka sebagai konten kreator. Dunia blogging Tanah Air Memang kedua komunitas yang kami tulis ini tidak mewakili wajah perblogeran secara luas. Namun, cara mereka untuk terus merayakan di kota masing-masing adalah hal positif. Mereka menginspi
Meski populer, rasanya tidak semua pemilik blog memiliki akun di TikTok. Alasannya sederhana, mereka tidak ingin berjoget-joget seperti yang mereka lihat selama ini. Padahal, TikTok bisa digunakan dengan cara yang lain. Sebagai alat blogging, TikTok harus dipahami bahwa audiensnya sebagian besar adalah generasi Z. Bahkan, kepopulerannya mampu menggeser Google sebagai tempat mencari berita dan informasi buat mereka. Masalahnya, apakah kita perlu hadir di TikTok dengan cara seperti hal yang dilakukan generasi Z? Kami rasa tidak demikian juga. TikTok memiliki banyak opsi, termasuk cara meng-update postingannya yang tidak melulu soal video. Pengguna bisa mengirimkan satu foto saja ke postingannya jika tidak ingin ribet mengedit. Jika harus video, pengguna juga tidak perlu tampil di dalamnya. TikTok ibarat tempat menaruh teaser yang diharapkan saat orang-orang melihatnya, mereka akan berbondong-bondong ke alamat blog kita. Jika postingan blogmu ada yang segmennya dirasa untuk audiens gener